Sepenggal Kisahku (Cerpen)
**** Oik Cahya Ramadlani. Aku bersyukur orang tua ku memberiku nama seindah itu. Terlahir sebagai anak tunggal dan terus dituruti kemauannya, mengajarkan aku untuk menjadi seseorang yang haus akan perhatian. Tahun ini, umurku menginjak 17 tahun tapi sepertinya aku masih merindukan perhatian itu. Termasuk perhatian dari sahabat kecilku, Cakka. Dulu dia sangat baik padaku, Dia mengajarkan segala hal padaku, segala hal yang tidak kudapatkan dari orangtuaku. Cakka juga mengajarkan bagaimana seseorang harus memaknai hidup ini. Cakka membuatku bermakna, membuat hidupku berarti, membuat hariku cerah, dan membuat malamku terang. Entah karena, cinta atau bodoh, bagiku Cakka adalah orang baik dan selalu baik di mataku. Kejadian 7 tahun lalu, yang entah kenapa tidak pernah bisa aku lupakan...