Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Dari Benci Tumbuh Benih Cinta (part 17)

lanjutannya... makasih yang dah coment di part sebelumnya **** Sekarang sudah pukul 16.30 waktunya ke pantai. Hore‼ kepantai gk naik motor tpi pake mobil. And kak alvin janji bakalan ngajarin aku cara menyetir Sesampai di pantai. Bagaikan orang yang tak pernah menemukan air aku segera berlari ke arah pantai, bermain dengan ombak yg tak lelah berkejaran. Aku lalu menoleh ke belakan. Disana tak ada kak alvin “kak” panggilku. Lalu seorang gadis datang menghampiriku “cari siapa” tanyanya lembut. Kelembutan suaranya bagiku adalah suatu acting yang sangat bagus. Aku lalu berbalik dan kembali menatap lautan  didepanku “ngapain lo kesini” tanyaku ketus “aku tahu koq ini tempat kamu dan kakakmu. Aku kesini hanya untuk mencari kak alvin” “oh jadi ini rencana lo ama kakak gw” “bukan. Aku aja yang mau kesini. Soalnya tdi aku telpon kak alvin dan dia bilang dia ada disini jadi aku kesini untuk menemuinya” “trus kakak gw mana” “aku juga gk tahu. Dan tadi aku mengira kau ini kak...

Dari Benci Tumbuh Benih Cinta (part 16)

lanjutannya... selamat membaca **** Oik yang selama ini kukenal ternyata tidak lebih baik dari apa yang selama ini aku lihat. Dia ternyata tak sepolos yang kulihat. Aku tidak pernah menyangka bahwa oik tidak akan menjauh jika kak obiet mendekati wajahnya “OIK” teriakku. Kak obiet lalu menjauh dari oik “c cakka” tanya oik “Jadi ini ik yang mau kau perlihatkan padaku sehingga kamu tidak menungguku digerbang” tanyaku “kka aku bisa jelasin” “mau jelasin apa lagi ik setelah apa yang baru kulihat tadi” “kamu salah paham” “apa? Kamu masih bisa bilang ini salah paham” “cakka semua gk sesuai dengan apa yang kamu lihat” “kamu jahat ik. Kita putus” balasku lalu pergi “Cakka” teriak oik “udahlah ik, biar kakak yang ngomong ama cakka” “apa kakak bilang? Kenapa gk dari tadi kak, kenapa setelah cakka pergi? Kenapa daritadi kakak diam aja?” tanya oik. Obiet hanya diam “aku tau kakak pasti sengaja kan? Kakak senang kalau lihat oik jauh dari cakka” “bukan gitu ik” “alah kakak gk usah bohong” “cakka tu...