Dari Benci Tumbuh Benih Cinta (part 18)
lanjutannya
selamat membaca...
****
Malam harinya aku berjalan ke samping rumah. Tepat dimana kolam renangku berada. Dari sini juga aku bisa leluasa menatap langit malam yang bertaburan bintang. Lama aku menikmati pemandangan ini. Seseorang lalu memanggilku
“cakka” panggil oik. Aku berbalik dengan malas
“kenapa” tanyaku ketus
“yang tadi dibilang kak obiet itu semua bohong” katanya sambil berjalan mendekatiku
“cuman itu yang mau lo sampein” tanyaku. Oik lalu duduk di dekatku. Agak jauh sih sebenarnya
“kejadian di sekolah waktu itu juga cuman salah paham. waktu itu kak obiet bilang…”
“oik” panggil seseorang. Aku dan oik segera berbalik
“kak obiet. Ngapain disini” tanya oik lalu berdiri. Aku juga berdiri
“seharusnya aku yang nanya ngapain kamu disini. Bukannya aku sudah bilang tunggu aku dirumahmu”
“aku sudah bilang kak aku gk mau ikut ama kakak”
“kenapa sih kamu keras banget. Ayo kamu pulang” kata kak obiet lalu menarik oik. Aku tak bisa apa-apa. Aku tak ingin melukai oik. Kalau aku menahan oik pasti tangannya akan sakit
“hhe lo siapanya oik biet. Kak dayat aja gk pernah marah kalau oik kesini” tanyaku sedikit tertawa
“gw cowonya oik. Iya kan ik” jawab kak obiet. Oik tampak diam. Aku tau jawabannya
“what? Cowo?” batinku seketika tawaku berubah jadi kesedihan
“oh iya biasanya aku ama oik kalau ketemu cipika-cipiki dulu sorry yah lakuinnya di depan lo” kata kak obiet lalu cipika-cipikidengan oik di depanku tepat di depanku berdiri saat ini
OMG‼ jantungku kenapa. Ingin rasanya aku menangis didepan oik agar oik tau betapa sayangnya aku pada dia. Tpi itu tidak mungkin. Kak obiet akan menganggap bahwa itu adalah tangis kekalahan dari ku
“ok! Kalian pasti mau pergi nge-date. Selamat jalan. Kebetulan udah malam. Gw masuk yah” balasku lalu masuk kerumah
“kak obiet apa-apaan sih. Pake ngaku sebagai cowo aku. Cipika-cipiki lagi. Hih najis tau” kata oik lalu pergi. Kak obiet mengejar oik
“oik kenapa sih kamu gk mau jadi cewe kakak”
“karna kakak beda ama cakka”
Sesampai di dalam kamar. Seperti waktu itu. Semua yang ada didepanku kuhamburkan. Karna aku tak mau kamarku kembali kacau. Aku lalu mengambil barang-barangku. Memasukkan kedalam tas satu-persatu lalu aku mengambil kunci motor memakai jaketku dan segera pergi dari rumah ini. Kalau malam binem sibuk di kamarnya. Pak amin jaga di pos depan. Dan hari ini kak alvin ada acara dengan sahabatnya. Kulihat pak amin sedang tidur pulas. Dengan segera ku gas motorku mengitari kota jakarta selama beberapa menit hingga sampai di gang yang jarang warganya. Aku turun dari motorku membuka gerbang lalu kembali naik ke motorku Dan memarkirkannya di garasi kututup garasi itu rapat-rapat. Lalu ku kunci gerbang Dan segera masuk kerumah. Karna ini malam pasti dong gelap. Kunyalakan semua lampu yang ada di rumah ini. Ini adalah basecamp ku. Aku sendiri disini. Jangan salah manja gini aku bukan penakut lho. Berhubung basecamp ku ini gk ada kamarnya. Terpaksa aku tidur di dekat ruang musik dengan beralaskan selimut yang memang kubawa dari rumah.
Aku ingin menyendiri untuk beberapa hari. Menenangkan pikiranku. Aku tau semua yang ada dirumah ku pasti khawatir tpi mau bagaimana lagi. Aku tak kuat kalau harus setiap hari melihat oik Dan kak obiet.
Coba kalian jadi aku bayangin deh betapa sakitnya perasaan ini melihat orang yang kita sayangi cipika-cipiki di depan kita dengan orang lain. Pasti Sak..kit banget
****
Udah pagi. Malas rasanya kalau harus kesekolah. Lebih aku segera mematikan lampu agar tak ada yang curiga bahwa ada orang di rumah ini. Dari semalam tidurku tak pernah tenang. Aku selalu terbayang kejadian di kelas oik dan kejadian di rumah ku kemarin malam
“apa salah ku tuhan. Sehingga kau menghukumku seperti ini” keluhku. Tiba-tiba ada yang membunyikan bel
“siapa? perasaan gk ada deru motor atau mobil yang berhenti di depan deh?. Dan basecamp ini yang tau cuman aku, ray, ozy, oik, dan kak alvin” tanyaku lalu berjalan keluar. Aku membuka pintu. Lalu berjalan ke arah gerbang. Disana gk ada orang tpi ada sepucuk surat didekat gerbang. Aku lalu mengambilnya Dan kembali masuk ke dalam
Sampai di ruang musik aku membuka surat itu
Cakka maaf yah atas perlakuanku semalam di depanmu
Dan aku juga minta maaf gk bisa sayang ama kamu
Aku baru sadar ternyata selama ini aku sayang sama kamu hanya sebagai teman. Dan gk lebih
Jadi aku mohon jauhi aku dari detik ini. Agar hubunganku dengan kak obiet tenang
OIK
Surat singkat dari oik. Membuat hatiku benar hancur. Membuat jantungku remuk. Walau sebenarnya aku juga tidak tau ini dari oik atau kak obiet karna tulisan oik dan kak obiet agak mirip. Kalau ini dari kak obiet, darimana dia tau basecamp aku. Tpi kalau ini dari oik, benarkah oik tulus mengatakan ini
“arrgghhh” kesalku sambil meremuk kertas yang ku genggam. Lalu kulemparkan kemana saja
“sialan lo semua” teriakku
Daripada aku meluapkan emosiku dan menghancurkan semua barang disini. Kupilih untuk bermain gitar sambil bernyanyi. Selain laut. Musik juga salah satu hal yang mampu menenangkan pikiranku dan meredahkan emosiku
Sulit ku kira.. kehilangannya
Sakit terasa.. memikirkannya
Hancur warasku.. kau tlah berlalu.. tinggalkan aku begitu.
Rapuh hidupku.. remuk jantungku…
Semua salahku… tak jaga dirimu. Untuk hatiku.
Sunggu ku tak sanggup semua terjadi… seperti mimpi…
Mimpi buruk ku.. kehilanganmu…
Karna kamu… nyawaku
Karna kamu… nafasku
Karna kamu… jantungku
Karna kamu… Rapuh hidupku… remuk jantungku…
Rapuh hidupku.. remuk jantungku…
Semua salahku… tak jaga dirimu. Untuk hatiku.
Sunggu ku tak sanggup semua terjadi… seperti mimpi… Mimpi buruk ku kehilanganmu…
Karna kamu… nyawaku
Karna kamu… nafasku
Karna kamu… jantungku
Karna kamu… oh…
Tanpa kamu… ku lemah
Tanpa kamu… ku resah
Tanpa kamu… ku gunda
Tanpa kamu…
Oh woo… Oh woo
Remuk jantungku
#geisha-remuk jantungku
****
Sekarang sudah pukul 13.50 aku tahu pasti kak alvin sedang khawatir. Tadi saja aku melihat kak alvin di depan gerbang lewat cela gorden tpi tentu saja dia berpikir disini tak ada manusia. Gerbang terkunci pintu juga terkunci. dan semua gorden tertutup. Tpi aku hanya mengeluarkan dua kalimat dari mulutku ‘maaf kak tpi aku lagi gk pengen di ganggu. Maaf kalau aku udah nyusahin kakak’
Berapa lama aku harus mengurung diri seperti ini aku juga tidak tau. Tpi setelah membaca surat itu. Hatiku benar-benar sakit+bimbang. Membuatku semakin ingin menghilang dari mereka. Bahkan kalau bisa aku ingin menghilang dari bumi ini.
****
2 hari sudah aku di tempat ini. Tanpa berkomunikasi dengan orang-orang. Yah BB ku rusak. Ayah dan bunda belum tau itu, aku sengaja tak memberitahu mereka karna aku tak mau mereka menggantinya, aku tak mau mereka membelikanku yang baru, karna untuk saat ini aku tak ingin menerima telpon dari siapapun. Ditempat ini Sepanjang malam kulalui dengan air mata mengingat semua kenangan indah yang hanya sebentar ku ukir dengan oik tapi sangat indah dan sulit tuk di lupakan. Hari-hari aku lalui dengan kekecewaan+amarah mengingat semua janji manis oik dulu yang sekarang berakhir pahit. Karna aku tak mau melampiaskan amarahku itu dengan mengobrak-abrik semua yang ada di basecamp. Aku hanya main basket, main gitar atau. Main drum.
Dan saat ini aku sedang main drum. Stik*maaf kalau tulisannya salah* drum ray selalu ia tinggalkan disini
lihat apa yang terjadi
dengan semua rencanaku
hancur semua berantakan
dia berjalan keluar dari lingkaran hidupku
bebas kulepaskan dia
akupun mulai berdendang
pasti ku bisa melanjutkannya
pasti ku bisa menerima dan melanjutkannya
ooh pasti ku bisa menyembuhkannya
cepat bangkit dan berfikir
semua tak berakhir disini
merasakan pandanganmu
penuh cerita dan luka
memang begitulah semua
jangan pernah kau menunggu
keajaiban dunia
bukalah satu tujuan
pasti kau bisa melanjutkannya
pasti kau bisa menerima dan melanjutkannya
ooh pasti kau bisa menyembuhkannya
cepat bangkit dan berfikir
semua tak berakhir disini
pasti ku bisa melanjutkannya
pasti ku bisa menerima dan melanjutkannya
ooh pasti ku bisa menyembuhkannya
cepat bangkit dan berfikir
semua tak berakhir disini
“hoy” teriak dua orang mahkluk yang tentu saja mengagetkanku dan membuatku melempar stik drum ray ke arah mereka.
“stik drum gw” teriak ray. Dengan segera ia menangkap stik drum nya. Karna kalau tidak kepala ozy bisa bengkak kena stik drum itu
“ngapain kalian kesini. And dimana kalian dapet serep kunci pintu depan” tanyaku lalu berjalan ke arah mereka
“nyariin lo lah. Lo tau gk kak alvin itu sedih banget gk ada lo” jawab ozy lalu merangkulku
“lo kenapa sih sob” tanyanya kemudian
“lo semua mau makan rujak gk di kulkas banya cabe ama gula jawa tuh. Pohon mangga di taman juga udah pada berbuah” tanyaku mengahlikan pembicaraan
“kka kita serius nanya ama lo” balas ray. Aku lalu melepas rangkulan ozy Dan berjalan ke arah jendela
“lo berdua gk tau gimana perasaan gw saat ini. Gw sakkitt banget” ucapku
“lo cerita deh siapa tau kita bisa bantuin lo” saran ray
“gk ada yang perlu gw ceritain. Walaupun gw cerita lo berdua gk bakal ngerti. Lo berdua belum pernah kan disakitin ama orang yang lo sayang” kataku mulai emosi
“kka” panggil ozy pelan
“diem lo” balasku dengan emosi sambil menunjuk ozy
“coba lo berdua ngerasaain jadi gw. Lo udah sayang ama tuh orang. Lo udah percaya tuh orang bakal nerima lo apa adanya. Tapi ternyata tuh orang main di belakang lo. Bahkan lo lihat tuh orang ciuman di depan mata lo sendiri. Lo lihat orang yang lo sayang itu cipika-cipiki di depan lo. Gimana perasaan lo. Hah‼” aku menceritakan semua dengan emosi. Nada tinggi dan bentakan yang pertama kali ku keluarkan. Aku lalu berbalik. Menatap kedua sahabatku
“apa lo bakal ketawa digituin. Apa lo bakal jingkrak-jingkrak di gituin” bentakku
“kita juga bakal sedih koq kka” kata ozy
“gw nyesel zy hidup. Kalau gw tau hidup gw bakal kayak gini. Dari dulu gw udah mati. Kalau gw tau bahwa akhirnya gw bakal baikan ama oik. Dan akhirnya gw sakit kayak gini. Lebih baik dari dulu gw akhiri hidup gw. Gw udah gk kuat. Gw udah percaya sepenuhnya ama oik tapi apa dia malah nyakitin gw. Lebih baik gw mati zy. Gw udah bosen hidup”
Plakk‼ ray menamparku. sakit banget
“lo jangan pernah ngomong gitu kka. Lo gk boleh putus asa. Lo gk boleh korbanin nyawa lo hanya demi cewe” kata ray tajam. Aku menunduk sambil memegangi pipiku
“ray sumpah tamparan lo tadi itu sakit banget. Gw gk nyangka ternyata kecil-kecil gitu lo sangar juga” batinku
“ok kka. Kita bisa bicara baik-baik lo gk usah pake emosi gini. Lo gk bakal bisa selesaiin masalah lo kalau pake emosi” kata ray mulai menenangkanku
“mungkin kita gk pernah alamin apa yang lo alamin sekarang ini. Tpi kita sebagai sahabat lo tau koq gimana perasaan lo” sambung ozy sambil mengelus pundakku. Aku tertunduk. Ternyata aku masih bersifat kekanak-kanakan yang kerja main kasar
“gw ama ozy. Cuman mau minta lo balik kka. Kak alvin sedih mikirin lo”
“iya kka plis balik”
“gw tau kalau gw balik gw pasti ketemu ama oik. Gw tuh udah gk bisa ketemu ama oik. Oik udah nyuruh gw buat lupain dia. Dan kalau gw lihat dia gw bakal susah buat lupain dia”
“oik bilang gitu”
“yah beberapa hari yang lalu oik ngirim surat kesini”
“lo yakin itu oik”
“yah siapa lagi? Emang sih tulisan oik ama kak obiet itu mirip banget. Tpi cuman oik yang tahu tempat ini”
“kemarin oik emang mau kesini buat bawain lo surat. Tapi kak alvin bilang lo gk ada disini. Dan dia gk tau lo ada dimana”
“surat apa”
“surat perpisahan”
“perpisahan. Emangnya oik mau kemana”
“oik pergi ke perth dia mau lanjutin studynya disana. Bokapnya bilang fakultas kedokteran di perth lebih bagus dari pada di indonesia jadi dia sma disana kalau lulus lanjut deh kuliah di universitas apa namanya gw gk tau”
“bukannya bokapnya oik marah kalau oik ke perth sendirian”
“sejak lo marahan ama oik ternyata bokapnya oik nelpon nyokab oik. Lo tau sendiri kan sejak cerai 10 tahun lalu bokap oik pengen banget ngambil oik” tanya ray. Orang tua oik cerai waktu umur oik 5 tahun. Alasan perceraian mereka adalah pekerjaan. Ayah oik ditugaskan bekerja di perth australia. Sedangkan bunda oik juga bekerja di indonesia. Dan sulit untuk mengikutin ayah oik ke perth. Satu tahun mereka pisah negara. Orang tua oik mungkin merasa lelah berstatus suami-istri sedangkan mereka tak pernah bertemu selama satu tahun. Akhirnya bunda oik memutuskan untuk memintai cerai. Dan ingin mengambil oik tapi bunda oik melarang. Ayah oik juga tak memaksa. Tpi sekalipun mereka cerai hubungan mereka masih bagus. Layaknya sebuah keluarga yang utuh jika mereka berkumpul
“iya” balasku
“Nah karna bokap oik ngerasa oik udah gede dan udah sangat mendapatkan perhatian dari nyokabnya. Bokap oik minta ama nyokab oik supaya oik mau ke perth Dan tinggal bareng bokapnya disana. Awalnya oik sih nolak karna dia belum jelasin semua salah paham itu ke lo, tpi karna kak obiet semakin memuluskan langkahnya untuk menghancurkan hubungan kalian. Akhirnya oik memilih untuk pergi ke perth tinggal bareng bokapnya”
“trus kapan oik balik”
“oik sih bilang. Dia bakal lihat keadaan. Gw juga gk ngerti apa maksudnya”
“huh lagi-lagi harapanku putus sudah. Benar-benar gila aku saat ini” batinku
“oh iya ini surat dari oik” kata ozy sambil menyerahkan sepucuk surat. Aku mengambilnya lalu membukanya Dan segera membacanya
To anak ilang
Maaf aku baru bisa jelasin sepenuhnya sama kamu lewat surat
Waktu itu di kelas. Semua tak sama dengan yang kamu kira. Waktu itu kak obiet memintaku untuk menemaninya apalagi kamu belum datang jadi aku gk punya alasan untuk nolak, kamu tau sendirikan gimana sifatnya kak obiet. Dan yang kamu lihat di kelas itu bukannya kak obiet mau nyium aku, tapi mataku aku gk tau kemasukan apaan, Dan kak obiet berinisiatif untuk meniupnya, aku udah bilang koq ama kak obiet supaya dia gk usah niupin. Tapi kak obiet keras, Dan terpaksa aku harus terima tawaran kak obiet, eh gk taunya kamu datang trus berpikir yang negatif
Dan aku mohon maaf waktu itu di kolam renang kamu. Itu kak obiet yah yang mulai. Aku tuh gk ada hubungan apa-apa ama kak obiet. Percaya yah kka aku cuman anggap dia sebagai kakakku. Gk lebih
Aku juga gk ngelanggar janji aku di pantai vanataca. Perasaanku saat ini padamu sampai selamanya takkan pernah berubah. Aku masih sayang sama kamu.Aku tuh cuman sayang sama kamu. hatiku hanya unyuk kamu. believe you and me together forever
I hope you always remember me
Oh iya aku menitip sesuatu pada ozy. Sebagai kenangan perpisahan dariku. Tunggu aku, aku pasti bakal balik demi kamu
Miss you Cakka Kawekas Nuraga
From : Peri Kecil
Aku tersenyum sambil berkaca-kaca membacanya
“kenapa lo kka” tanya ozy
“oik ngomong apa lagi” tanya ray
“oik gk ngomong apa-apa koq” jawabku sambil menghapus air mata yang akan tumpah
“koq lo nangis”
“gw terharu aja” balasku
“oh iya zy, apa yang dititipin oik ke lo” tanyaku
“untung lo ingetin. Nih” kata ozy sambil memberikanku sebuah kotak. Aku mengambilnya lalu membukanya. gelang. Dan ada surat lagi. Aku kembali membaca surat itu
Ini gelang untuk kamu. kamu kan ingin jadi laut kalau ada kehidupan kedua di bumi ini. Nah ini gelang berliontinkan lumba-lumba untuk kamu. lumba-lumba kan selalu ada di dalam laut. Kalau kamu pakai ini artinya kamu sayang sama aku. Aku bakal lihat saat aku kembali nanti. Kalau kamu gk pakai kalung ini saat aku pulang. Itu artinya kamu udah gk sayang sama aku. Aku juga punya lho kka kalung yang sama kayak gelang kamu ini
Oh iya ini no ponsel aku yang baru 0899999689 save yah. Kalau kamu dah punya ponsel baru calling aku. Tapi awas yah kalau kamu ngerjain aku. Pulang ke indonesia nanti aku kelitikin kamu sampai nangis :)
“oik…oik masih aja sempat becanda” batinku
“tuh kan oik masih sayang ama lo kka” kata ray. Aku hanya tersenyum
“yaudah balik sekarang gw takut kak alvin kenapa-kenapa”
“emangnya kenapa ama kakak gw”
“di putus asa nyari lo kka”
“yaudah balik sekarang”
****
“assalamualaikum”
Mendengar suaraku kak alvin segera beranjak dari sofa dan berlari lalu memelukku erat
“kamu darimana. Koq pergi gk bilang-bilang ama kk” tanya kak alvin. Cara kak alvin bertanya terdengar sangat khawatir.
“aku salah kalau bilang kak alvin itu sangat tidak peduli padaku” batinku. Aku tersenyum lalu melepas pelukan kak alvin
“kak aku udah gede. Aku bisa jaga diri koq”
“keluarga yang sakinah mawaddah Dan warahmah yah ray” bisik ozy pada ray. Ray hanya mengangguk
“lo ngiri gk kayak gitu ama kak rio” tanya ray kemudian
“eh sorry yah gw ama kak rio gk pernah berantem tuh” jawab ozy
“oh gitu” balas ray
Come back to me and kak alvin
“iya kakak tau tapi kalau kamu pergi nya pamit dulu sama kakak. Kakak gk akan se khawatir ini mencari kamu kemana-mana”
“cakka janji kalau cakka mau pergi cakka pamit dulu ama kakak”
“gitu dong. Biar kakak gk khawatir” balas kak alvin lalu melirik ray Dan ozy. Kedua mahkluk itu tersenyum
“ozy, ray thank’s yah udah bantuin nyari cakka” kata kak alvin
“sama-sama kak” balas ozy dan ray
“hem kak udah malam. Kami balik dulu yah” pamit ray
“iya. Kalian hati-hati” pesan kak alvin
“permisi” pamit ozy lalu mereka pun keluar dari rumahku.
Aku Dan kak alvin lalu berjalan masuk ke dalam
“kamu dah makan” tanya kak alvin
“udah kak” jawabku
“oh iya nih buat kamu” kata kak alvin sambil memberiku kotak ponsel
“ini apa” tanyaku sambil mengambil kotak ponsel itu. BB
“ponsel baru biar kalau kamu mau pergi trus dirumah gk ada orang kamu bisa calling kakak. Kamu kan gk bilang ama ayah dan bunda kalau ponsel kamu rusak karna kamu banting ke kaca”
“hehehe makasih yah kak”
“iya”
Walau tanpa oik. Kebahagiaan ku sudah lengkap. Kakak yang selama ini kucari telah ada. Walau kami jarang berkumpul di rumah. Dengan perubahan sikap kak alvin kayak gini aku bisa betah di rumah
Didalam kamar aku segera memencet angka yang ada di BB baru ku ini. Hohoho
Setelah itu aku lalu menekan tombol hijau. Masuk‼ seseorang disana mengangkatnya
“halo. Maaf ini dengan siapa?”
“hy peri kecil”
“cakka‼”
“lebay”
“hehehe. Habisnya aku tuh udah gk lama dengar suaru lembut kamu”
“oh kangen nih ceritanya”
“gk juga tuh. Huh pede”
“gk usah munafik deh ik. Jujur aja napa. Ama aku koq”
“eh kak kita kan udah putus. So sekarang kita sahabatan dong”
“yaiyalah sahabatan. Kalau gk sahabatan musuhan aja gimana”
“gk seru kalau musuhan. Kamu kan di indonesia, sedangkan aku di perth. Jadi kapan berantemnya”
“iya juga sih”
“…”
“ik”
“yah”
“thank’s gelangnya”
“kamu suka”
“pasti dong. Itu kan dari kamu. Hmm kamu janji kan bakal balik”
“males balik ah kalau kak obiet masih kayak gitu”
“jadi kamu bakal tinggal selamanya disitu”
“gk juga sih. Lihat keadaan aja”
“occhh”
“eh kka udahan yah. Ayah manggil tuh. Night. Have a nice dream yah”
“night. Have a nice dream too. Jangan lupa mimpiin aku yah”
“gk bakal ble”
“oik mah gitu”
“becanda anak ilang. Pasti deh mimpiin kamu di kejar ama kak shilla”
“lah koq jelek amat”
“yang penting kan aku mimpiin kamu daripada gk sama sekali”
“iya sih”
“yaudah kita lanjut kapan-kapan ok”
“ok!” balas ku lalu menutup telponnya
****
Keesokan harinya, baru saja aku duduk di tempatku. Kiki Dan bastian sudah meluncurkan beberapa peluru ke arah ku eh salah maksudnya pertanyaan
“kenapa kka udah tiga hari lo gk kesekolah”
“gw denger lo di culik yah”
“jadi kka siapa yang culik lo”
“lo diapain kka ama dia”
Itulah sederet pertanyaan dari kedua temanku ini
“lo diambil yah dagingnya” kembali kiki yang bertanya
‘sialan nih orang. Mentang-mentang gw kelebihan isi alias gendut’
“gw gk di apa-apa in koq”
“jangan-jangan suruhan bokapnya goldi yah yang nyulik lo”
“bukan koq. Gw sama sekali gk di culik”
“trus kenapa lo gk ke sekolah”
“males aja” balasku
“eh ke kantin yuk. Kiki yang bayarin” lanjutku lalu berdiri
“koq gw” tanya kiki
“karna lo yang paling banyak nanya tadi ama gw” jawabku
“yaelah kka gitu aja lo pake minta di bayarin”
“gk kale bercanda. Yuk ke kantin”
“yuk”
****
bersambung....
maaf ceritanya agak ngawur
keep coment plis
Komentar
Posting Komentar
Silahkan isi kotak putih di bawah ini