Antara Cinta dan Janji Persahabatan (part 13)
****
Panas ify sudah turun. Tapi dia masih saja senang berbaring di kamarnya. Agni duduk di kursi di samping ranjang ify. Acha duduk tepat disampingnya. Sivia, dia duduk di sofa
“hei aku lagi sakit manjain dunk” pinta ify
“tumben banget? Biasanya juga kamu yang manjain orang” balas sivia
“yah kan lagi sakit gitu. Beliin makanan enak kek” kata ify
“tumben ada orang sakit minta dibeliin makanan” tanya agni
“trus kalau bukan makanan apa? Masa’ minta di beliin kain kafan? Gk mungkin kan?” tanya ify balik
“iya kale” balas acha. Ify lalu memukulnya dengan bantal
“itu namanya nyumpain aku mati”
“becanda doang fy. Emang mau makan apa sih?” tanya acha
“pizza” jawab ify
“gitu doang. Sini ponsel kamu” kata acha
“ama sivia. Emang mau kamu apain?” tanya ify. Acha tak menjawab Dan meminta pada sivia
“mana ponsel ify”
“masih di charger. Cari aja disitu” balas sivia sambil menunjuk meja belajar ify, acha lalu turun dari ranjang ify Dan mengambil ponsel ify
“nama kontak rio disini siapa fy?” tanya acha
“mau ngapain sih cha?”
“nyuruh rio bawain lo pizza. Sekalian bilang kalau pacarnya lagi sakit” jawab acha. Ify segera beranjak dari ranjangnya dan berusah meraih ponselnya dari acha
“bukannya dia lagi demam?” tanya agni pada sivia
“udah sembuh kali!” jawab sivia
“hebat yah” komentar agni
“kalau ify pingsan . digituin bangun gk yah?” tanya sivia
“wah mustahil via” balas agni
“eh ada pesan dari rio” seru acha
“cha aku beneran sakit lho. Plis jangan ngerjain napa?” kata ify lemah
“from rio. ify mau berangkat ke tempat les bareng gk? Pesan selanjutnya ify katanya kamu sakit yach maaf aku gk jenguk kamu. Soalnya gk sempet. Moga cepat sembuh yah my litle teacher. ummach” acha membaca pesan dari rio pastinya dengan perubahan di akhir kalimat
“apa cha. Rio bilang ummach?” tanya agni Dan sivia
“acha bohong tuh” bela ify
“iya ni. Via. Rio bilang gitu. So sweet banget kan” balas acha. Ify pasrah
“lagi sakit bukannya dihibur malah dikerjain” batin ify
“hei rio bukan pacar aku. Dia cuman teman aku” kata ify
“emang kita bilang rio itu pacar kamu yah? Perasaan kita cuman bilang rio bilang ummach” tanya acha
“jangan-jangan…?” tanya agni. Sivia. dan acha. Sambil menatap jail ke arah ify
“jangan-jangan apa” tanya ify balik
“rio itu?”
“arhhggg… terserah kalian aku mau istirahat” kesal ify lalu bersembunyi dibalik selimutnya
“hahahaaha” ketiga sahabatnya tertawa
****
Alvin’s Bedroom
Alvin tengah asyik melamun di atas ranjangnya
“gk seru nih. Jam berapa sih” tanya alvin. Lalu melirik jam tangannya
“udah malam. Sivia udah tidur belum yah?”
“ah bodo amat. Sms aja deh. Terserah mau di bales atau gk”
To : Sivia
Malam…
Udah bobo blm?
Setelah menekan tombol send. Alvin lalu membaringkan tubuhnya, tak lama kemudian ponselnya berdering
From : Sivia
Malam jga…
Ak blm bobo. Belum ngantuk
Kmu sendiri?
To : Sivia
Ak jga blm. Blum ngantuk soalnya :)
Jam segini ngapain?
From : Sivia
Lgi mikir!!!
To : Sivia
Mikir? Mikirin apa?
Jgn terlalu banyak mikir ntar sakit
From : Sivia
Mikirin cerita baru. Yang asyik, menarik, dan menegangkan !
To : Sivia
Gmana klau kisah anak yang terbuang
From : Sivia
Gk seru! :P
To : Sivia
Yaudah gimana klau Five best friends and The Promoise of Friendship
From : Sivia
Gk pernah baca novel Five best Friends yang ke 4 yang dijadikan film itu?
To : Sivia
Gk pernah sempet. Masih awalnya
From : sivia
Gk pernah baca judulnya yach??
To : Sivia
Iya hehehe :D
From : Sivia
Judulnya itu Five best friends and The Promoise of Friendship
“masa si” batin alvin lalu meraih novelnya dan membaca sampulnya
“Five best Friends and The Promoise of Friendship”
“bener! Aku gk pernah baca judulnya sih”
To : Sivia
Iya yah. Hehehe jdi malu *^_^*
From : Sivia
Ketahuan deh. Kalau mau baca novel. Langsung aja, gk baca dulu judulnya
****
“eh aku mau keluar sebentar yah” pamit agni
“mau kemana?” tanya sivia
“ada aja” balas agni lalu pergi. Acha lalu memperhatikan ify lalu sivia bergantian
“agni udah aneh yah?” tanya acha
“bener, biasanya kan dia yang paling malas keluar rumah” tambah sivia
“atau agni udah…” tanya ify. sivia mengangguk, acha bingung
“udah apa fy?” tanya acha
“udah mulai buka hati untuk cowok, dulukan dia paling anti sama boys”
“boys itu siapa?”
“yaampun acha. Lo bego atau apa sih? Boy itu kan cowo. Gimana sih, nilai bahasa inggris selalu diatas 8 koq boys aja gk tau”
“och. Boys yang itu toch? Kirain nama orang”
“huh dasar lo”
“hehehe”
****
Seperti biasa oik asyik nonton tv di ruang tengah lalu bel rumah berbunyi. Pembantu oik segera keluar untuk membuka pintu pada tamu tersebut,
“non, ada tamu” kata pembantu oik
“suruh masuk lah bi” balas oik masih tetap fokus pada layar tv
“dia mau ketemu sama non”
“ah! Aku?”
“iya”
“yaudah bibi buatin minum deh.” Perintah oik lalu keluar
“deva?” tanya oik ketika melihat tamunya. Oik lalu duduk didepan deva
“pagi oik” sapa deva
“pagi” balas oik
“oh iya ik. Mau jalan?” tanya deva. Minuman pun datang
“diminum dev” oik mempersilahkan. Deva mengangguk
“jadi?”
“apa?”
“mau jalan-jalan”
“kemana”
“menara eiffel”
“yaudah tunggu bentar. Aku ambil switer”
****
Cakka keluar dari kamarnya. Berjalan ke arah taman, niatnya sih gangguin obiet. Tapi sayang obiet tak ada disana, akhirnya ia memutuskan untung pergi ke ruang tengah, menghampiri sahabatnya yang sedang asyik nonton tv
“eh obiet kemana? Tumben pagi gini gk bareng pujaan hatinya?” tanya cakka lalu duduk disamping alvin yang sedang baca novel. Cakka menatap sampul dari novel tersebut
“tau tuh, pas jam 8 langsung pamit dia” balas ozy
“gk bilang mau kemana?” tanya cakka lagi
“tadi sih bilangnya mau keluar sebentar” jawab rio
“itu aja” tanya cakka
“iya.”
“gw curiga” celetuk alvin dari balik novelnya. Cakka membalas dengan anggukan
“gw setuju ama alvin” balas kata cakka. Ozy bingung rio berpikir
“jdi kalian berdua udah berpikir kalau obiet itu” tanya rio. ozy masih bengong
“yup” balas cakka dan alvin, alvin lalu menutup novelnya
“obiet kenapa sih” tanya ozy gregetan
“mungkin obiet hilangin peraturan karna dia pengen deket ama cewe” kata alvin.
“oh jadi daritadi itu kalian bilang kalau obiet itu deket sama cewe” tanya ozy. Ketiga sahabatnya menoleh ke arahnya
“bener!!!” seru ketiga sahabatnya
“hehehe maaf otakku lagi error jadi agak lama baru nyempe ke permasalahan” tutur ozy
“tumben lo jujur” tanya rio
“udah ah masih pagi juga. Udah mau berantem” kata cakka
“ok kembali ke pembicaraan” kata alvin
“jadi terbukti kan kalau obiet sendiri gk bisa melawan perasaannya”
“iya, dia benar munafik”
“dia selalu curiga kalau kita deket ama cewe, sekalinya peraturan dihilangin dia yang paling didepan dapat cewe”
“munafik dia”
“iya”
“eh tapi kalian semua udah pada punya targetkan” tanya cakka. Alvin dan rio mengangguk. Sedangkan ozy menggeleng
“alvin pasti sivia” tanya cakka. Alvin senyum mengiyakan pertanyaan cakka
“kalau rio pasti guru lesnya, ify?” tanya cakka
Blush. Rona merah menjelari wajah rio. tak perlu jawaban dari rio cakka sudah tau jawabannya
“ozy? kan lo ada acha” kata cakka
“hih kalau acha sih gk usah. Amit-amit gw ama dia, tau gk kka. Dia itu cewe super duper nyebelin yang pernah gw temuin. Kalau boleh sih yah, gw lebih milih oik daripada si cewe nyebelin selalu bikin sial, dan selalu ngerusak hari gw” cerocos ozy
“yaudah kalau lo mau ama oik, mending cari yang lain deh, soalnya oik udah ada yang punya. Kan lo cakep pasti banyak yang suka sama lo apalagi lo manis. Walaupun rada bloon sih” kata cakka lalu beranjak
“muji apa ngehina lo” tanya ozy kesal
“dua-duanya mungkin” balas cakka
“bener kata oik, ify ama rio deket. Mungkin udah jadian juga kale” batin cakka
****
Deva dan oik baru saja dari berjalan-jalan naik kereta bawah tanah, naik ke menara eiffel. dan bermain seperti dulu. Deva adalah satu-satunya sahabat oik yang tinggal disekitar rumahnya, jadi mereka begitu akrab. Berangkat kesekolah bersama. Main bersama. Bunda oik senang ketika oik suka bersenda gurau dengan deva membuatnya yakin bahwa oik akan menetap diparis, tapi sayang oik orang yang keras kepala dan tetap pada pendiriannya. Ia sudah janji pada bundanya bahwa ia ke paris hanya selama dua tahun, setelah itu dia harus kembali ke indonesia
“biar bagaimanapun, aku lahir di indonesia, rumahku dan sahabatku juga disana. Sahabatku di indonesia lebih dulu mengenalku. Dan mereka sudah kuanggap saudaraku” itulah alasan oik kenapa ia tidak ingin tinggal diparis selamanya
Dan saat mengetahui hal itu. Semua ingin deva lakukan bersama oik, ia ingin oik betah tinggal di paris dan merubah keputusannya. Ia tahu oik sangat suka dengan menara eiffel. ia pun setiap hari membawa oik ke sana. Ia juga tahu oik senang bermain ditaman. Ia juga selalu mengajak oik ketaman. Tapi tetap saja. Oik ingin kembali ke indonesia. Hal itu tentu saja membuat deva menangis sejadi-jadinya.
Deva suka dengan oik. Tepatnya sayang sama oik. Ia ingin selalu bersama oik. Baik, sopan, dan simple. Deva suka sifat oik, tapi deva tak pernah berani mengungkapkan itu bahkan sampai oik ingin pergi ke indonesia pun ia tak berani mengungkapkan perasaannya. Ketakutannya lebih besar dari niatnya
****
“kka, zy, vin. Gw mau kerumah temen yah mau jengukin dia” pamit rio
“gw boleh ikut gk. Soalnya lagi bete dirumah nih” tanya ozy. Rio pun berpikir
“iya deh. Kebetulan temen gw punya sobat cewe, siapa tau cocok buat lo” kata rio
“kerumah temen atau ke rumah ify” tanya cakka
“ke rumah ify. Ify lagi sakit sebagai teman yang baik gw harus jengukin temen gw dunk apalagi dia guru gw”
“och” balas cakka
“ozy mau ikut? pasti dirumah ify akan terjadi perang kalau acha dan ozy ketemu” batin cakka
“yaudah yuk” aja rio. ozy n rio pun pergi
“dasar aneh?” gumam alvin. Cakka menoleh
“maksud lo?” tanya cakka
“mereka aneh kan. Bentar-bentar berantem. Bentar-bentar akur. Trus sekalipun sedetik habis berantem kalau pada kesambet mereka baikan lagi kayak gk pernah ada masalah gitu” kata alvin
“ckckck benar-benar aneh” komentar cakka
“oh iya vin tadi pagi lo baca novel sivia yang ke4” tanya cakka
“iya emang kenapa”
“itukan udah lama, koq tumben telat bacanya”
“gw sibuk smsan ama sivia mulu. Jadinya lupa deh kalau tuh novel gk pernah aku baca”
“udah nyatain perasaan lo?”
“belum!”
“kenapa?”
“gw belum yakin!”
“maksudnya?”
“ribet ngomong ama lo kka. Jadi gw tuh belum yakin apa gw suka sama sivia karna sayang atau cuman suka karna kagum”
“lho koq lo sendiri gk bisa bedain sih?”
“emang lo bisa?” tanya alvin balik
“jelaslah! Kalau kita suka seseorang karna kagum setiap berada didekatnya tuh. Gk ada ketegangan sama sekali. Sedangkan kalau kita suka dengan seseorang karna sayang, kita tuh pasti senang mengingat dia. Selalu mengingat namanya. Deg-degan+tenang berada disampingnya. Kita tuh mau jadi yang terbaik untuk dia. Kita tuh mau cari sisi lainnya dia, bukan cuman kehebatannya” jelas cakka. Alvin berusaha mencerna setiap kata yang di ucapkan oleh cakka
****
“oh iya ik, berapa lama kamu diparis” tanya deva
“kalau tak ada halangan aku seminggu disini. tapi kalau proses pendaftaranku terhambat, secepatnya aku harus kembali ke indonesia” jelas oik
“kenapa sih kamu tidak mau menetap disini. padahal disini kan lebih baik daripada indonesia”
“jawabanku tak akan pernah berubah. Masih sama seperti 4 tahun yang lalu”
“indonesia very nice than paris?”
“iya. Dan pendapatku akan selalu seperti itu”
“ibumu kan tinggal disini. kenapa kamu lebih suka di indonesia”
“karna aku lahir disana”
“ibumu juga lahir disana”
“tapi pekerjaan ibuku kan disini”
“padahal aku mau kalau kamu tinggal disini bersamaku selamanya”
Oik menoleh ke arah deva “deva apa hanya aku sahabat kamu. Tidak kan. Kamu punya banyak teman disini”
“ik, andai saja kamu tahu perasaanku selama ini terhadapmu”
“maksud kamu”
“nothing. Forget it. Yuk balik, udah sore”
****
Ozy n rio sampai di rumah ify. Rio memencet bel. Lalu seseorang membuka pintu
“permisi, ifynya ada” tanya rio
“rio yah?” tanya acha. Rio mengangguk
“ada koq didalam. Dia masih dikamar, yuk masuk” kata acha mempersilahkan
“yuk zy” ajak rio. ozy mengangguk lalu mengikuti rio
“acha?” tanya ozy ketika melihat acha
“ozy?”
“ngapain lo disini?” tanya ozy
“seharusnya gw yang nanya lo ngapain kesini. Ini tuh rumah gw” balas acha judes. Rio jadi bingung melihat dua orang yang sedang bertengkar ini,
“sepertinya mereka kenal” batin rio
“oh jadi ini rumah lo yah? Kalau tahu rio mau ketemu ama temen cewe rese nyebelin yang selalu bikin gw sial, gw sih gk mau nemenin dia” kata ozy
“waduh ribet nih! Ozy berantem ama yang punya rumah, bisa di usir gw” batin rio
“zy udah. Dia tuh tuan rumah, jangan bandel ah” bisik rio
“eh yang rese dan nyebelin tuh lo bukan gw” balas acha tak mau kalah
“lo!”
“hih dasar nyebelin!”
“lo yang nyebelin!”
“ok lo yang rese!”
“lo!”
“lo!”
“ada apa sih ribut-ribut” tanya sivia yang mendengar keributan
“nih temennya rio” kata acha sambil menunjuk ozy
“sore!” sapa rio
“sore” balas sivia
“lo sivia kan?” tanya ozy
“iya, koq lo tau sih?” tanya sivia balik
“lo kenal alvin dunk?” tanya ozy lagi
“iya. Koq lo tau lagi”
“wah pas banget rio dan alvin sahabat gw. Dan ternyata oik, ify, sivia, acha, dan agni juga sahabatan. Rio ama ify, alvin sama sivia. Gw ama oik”
“Dan gw ama cakka” tambah acha
“eh ngarep banget lo. Cakka tuh gk suka cewe rese nyebelin kayak lo” balas ozy
“lo juga terlalu ngarep. Oik tuh gk suka cowo nyebelin dan narsis kayak lo” kata acha. Sivia berusaha mengingat sesuatu
“jadi lo yang namanya ozy” tanya sivia
“iya koq bisa tau sih” tanya ozy balik.
“yaudah duduk dulu yuk, gk enak cerita sambil berdiri gini” kata sivia mempersilahkan rio dan ozy duduk
“aneh sivia koq bisa tahu sih” batin acha
“ozy koq kenal ama sivia dan kenal sahabat-sahabat ify” batin rio
Sivia pun menceritakan semua yang pernah diceritakan oik sewaktu acha pulang dari mall.
Ozy juga menceritakan sehingga ia bisa mengenal sahabat-sahabat acha
Rio pun cengo ketika tahu bahwa ternyata yang ada dihadapannya adalah seorang penulis muda yang terkenal dengan cerita fiksinya Five Best Friends
Setelah selesai bercerita rio pun menjenguk ify. Sedangkan ozy sibuk perang batin dengan acha
“koq kayak takdir udah digariskan untuk aku dan ke empat sahabatku. Kebetulan banget sih haters cowo pada deket sama haters cewe. Hm,,, tepatnya mantan haters” batin sivia
****
To : My Princess
Katanya ify lgi sakit!
Gk ad. Yg ngabarin ke kmu?
From : My Princess
Gk ada!
Rio yah yg ngasih tau kmu?
To : My Princess
Hm… dia ama ozy lagi jengukin rio nih
From : My Princess
Ah!!! ozy ama rio?
To : My Princess
Iya!
From : My Princess
Berarti 10 menit yang lalu terjadi perang dunia ke 3 dirumahku!
To : My Princess
Mungkin seperti itu
Apalagi rio dan ozy belum pulang
Mungkin perangnya lama :D
From : My Princess
Hahaha iya tuh kali
To : My Princess
Tinggal 3 hari ik!
From : My Princess
Apaan tinggal 3 hari??
To : My Princess
Kmu balik ke indonesia
From : My Princess
Kangen nie??
Ble… :P
To : My Princess
Yee siapa bilang? Orng ak cmn ingetin
From : My Princess
Ju2r aja kenapa sich ;-)
To : My Princess
Gk Bleee… :P
From : My Princess
Gk usah muna deh :)
To : My Princess
Siapa sih yang muna?
Kmu kle yg kangen?
From : My Princess
Ak sih gk akan kangen
To : My Princess
Ak jga :P
****
bersambung....
keep coment plis...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan isi kotak putih di bawah ini