Cinta Jangan Pergi (Part 1)
Selamat membaca
Oik cahya ramadlani itulah namanya, dia adalah seorang gadis manis nan lembut, dia adalah orang yang ramah, baik dan periang namun sayang semua itu berubah saat dia kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupnya yaitu kedua orang tuanya dan debo orang yang sudah memberikannya kebahagiaan, orang yang selalu menyemangatinya, orang yang sangat sayang padanya, parahnya oik adalah anak tunggal dan kehilangan debo sudah benar-benar membuatnya putus asa dan semua itu berawal dari
Flash back
“oik bangun udah jam setengah tujuh nih, entar kita telat loh” kata debo sambil menggoyang-goyangkan badan oik
“iya deb aku bangun” balas oik lalu bangun
“sana mandi aku tunggu di bawah yah”
“iya deb”
10 menit kemudian oik selesai lalu ia menuju ruang makan
“pagi bi, pak” sapa oik pada pembantunya dan supir pribadi di rumahnya karna mungkin hanya mereka satu-satunya orang tua oik
Selesai makan debo dan oik berangkat kesekolah
****
“pagi semua” sapa oik lalu duduk di bangkunya Dan diikuti debo dibelakangnya
“cielah debo ama oik makin lengket aja nie” ledek sivia, dia adalah salah satu sahabat oik dari sd
“lo jangan gitu via itu artinya lo gk seneng lihat sahabat kita yang satu ini bahagia” tambah ify, dia juga sahabat oik dari sd
“kalian berdua bicara apa sih” kata oik wajahnya mulai memerah
“udah deh ngeledeknya entar oik hangus lagi dia udah matang tuh” tambah acha, dia juga sahabat oik dari sd
“ih kalian semua suka banget deh manas-manasin aku” balas oik sambil manyun. Debo hanya tersenyum
“udah ik gk usah di anggap omongan mereka, jelek tau pagi-pagi udah manyun” kata debo sambil mengelus rambut oik
“oh romantisnya” kata ify sambil menggenggam tangan via
“ngiri deh gw fy” balas via
“huh kalian ganggu aja, bilang aja pengen dapet cowo kayak debo, gk usah pake ngeledek kale” kata oik lalu duduk di bangkunya
“yeh dia ngambek” balas acha
“sorry deh ik” kata ify dan sivia
“iya aku maafin”balas oik
****
“aku duluan yah” pamit oik lalu berlari ke arah debo
“hati-hati ik” teriak ify
“deb jagain oik yah” tambah sivia
“jangan sampai oik nangis gara-gara lo” tambah acha
“koq omongan acha aneh” batin oik
“ok semua” teriak debo lalu motor debo pun melesat ke rumah oik
Sesampainya di rumah oik, oik lalu ke kamarnya untuk ganti pakaian sedangkan debo dia juga ganti pakaian di kamar tamu lalu setelah itu ia menunggu oik di ruang makan, bisa dibilang setiap hari debo harus stand by dirumah oik mulai dari pulang sekolah sampai jam 7 malam, karna oik gk punya teman main dan juga dia selalu kesepian kalau hanya bersama bi sumi pembantunya dan pak deden sopir bi sumi kalau mau ke pasar
“deb, kita ke makamnya ayah sama bunda yuk” kata oik setelah selesai makan
“ok bos” balas debo, lalu beranjak dari kursi
“bi, aku pergi dulu yah” pamit oik lalu mereka pun pergi
***
“ayah, bunda, lihat oik udah besar dan debo udah tepatin janjinya buat jagain oik” kata oik saat selesai berdoa sambil mengelus nisan ayah dan bundanya yg memang kebetulan makamnya bersebelahan
“tapi aku belum tepatin semuanya ik” kata debo
“kamu ngomong apa sih, kamu kan udah nepatin semua koq kamu udah jagain aku, kamu juga selalu ada di saat aku butuhin” kata oik lalu melirik debo
“iya kan” lanjutnya
“iya deh, tapi aku kan gk bisa jagain untuk selamanya, kalau aku pergi aku kan gk bisa jaga kamu” balas debo.
“kamu jangan ngomong gitu deb” kata oik
“ayah bunda aku pulang dulu yah” pamit oik lalu berdiri
“debo muka kamu pucat” kata oik sambil memegang wajah debo
“masa sih” balas debo lalu melepaskan tangan oik
“kamu sakit, pulang sekarang yuk kamu harus istirahat”
***
“deb, kamu istirahat disini aja, kamu gk usah pulang” kata oik
“gk ik, aku harus pulang lagipula aku gk terlalu demam koq”
“kamu yakin deb mau pulang ke rumahmu” kata oik khawatir
“aku yakin ik, aku gk papa koq, kamu gk usah khawatir aku bakalan baik-baik aja koq” balas debo berusaha tersenyum pada oik
“kalau gitu kamu hati-hati yah” kata oik masih khawatir. Debo lalu pergi
Baru selangkah oik berjalan ia merasa kalau ada yang memanggilnya dari luar ia pun membalikkan badannya.
“aneh perasaan tadi ada yang manggil” batinnya lalu kembali berjalan memasuki rumahnya
“ya allah semoga debo gk papa”lanjutnya
Di kamar, oik sangat gelisah seperti ada sesuatu yang akan terjadi, akhirnya dia memutuskan untuk ke dapur mencari minuman hangat siapa tau bisa membuatnya jadi lebih tenang
Di perjalanan debo benar-benar tidak konsentrasi mengendarai motornya, hingga akhirnya…..
“brakk” gelas yang dibawa oik tiba-tiba terjatuh
“tuhan, kenapa perasaanku jadi tidak enak” batin oik. Lalu bi sumi datang
“non gk papa” tanya bi sumi
“gk papa bi”
“ya sudah non ke kamar saja, biar saya yg membereskannya”
Oik lalu kekamarnya tapi tetap saja perasaan oik gk enak
****
Telpon rumah debo berbunyi mama debo pun segera mengangkat telpon
“halo”
“iya benar ini dengan siapa yah”
“kantor polisi, ada apa”
“ah!!! Debo kecelakaan”
“dia dirawat dimana pak”
“terima kasih ya pak, saya segera kesana” mama debo lalu menelpon oik
“halo oik”
“kamu siap-siap tante akan menjemputmu”
“debo kecelakaan”
“iya ik, kamu cepat yah” pembicaraan selesai mama debo lalu menuju ke rumah oik Dan setelah itu ke rumah sakit
****
Debo terbaring lemah di kasurnya disekelilingnya hanya ada alat-alat rumah sakit yang mampu membuat debo bertahan, dia parah kakinya patah, rahang bawahnya retak, semua darahnya membeku, yah karna 1 jam setelah kejadian baru debo ditemukan, orang yang menabrak debo melarikan diri, bisa dibilang motor debo hancur karna yang menabrak debo adalah mobil truk countainer karna kebetulan jalan sudah agak sepi jadilah tidak ada yang melihat kejadian itu. Melihat ini oik sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi dia hanya mampu berdoa Dan menangis. Yang ada di pikiran oik sekarang adalah “semoga debo tak pergi menyusul ayah Dan bunda karna jika itu terjadi aku gk tau tuhan, apa yang bisa kulakukan tanpa debo” pikirnya
****
Udah 3 hari debo pingsan, baru saja dokter masuk memeriksa dan berkata pada oik kalau debo tidak akan betahan lama lagi
“debo, hikz… kamu gk akan pergi kan buat nyusul ayah ama bunda” kata oik sambil menangis
“oik, jangan sedih, jangan percaya yah sama omongan dokter, debo pasti bertahan sayang” balas mama debo berbohong supaya oik bisa berhenti bersedih. Lalu sesaat jari debo bergerak matanya pun sedikit terbuka
“iikk..” lirih debo
“debo kamu udah sadar” balas oik sambil menghapus air matanya
“iiikk, hhh maafiin aak…ku, a….ku hhh gk… biisa nepatin hhh ja…nji ke kkka…mu hhh” lirih debo terbata Dan berusaha mengatur nafasnya, karna aliran darahnya yang membeku menyumbat pernapasannya sehingga menyulitkannya untuk berbicara
“deb kamu bicara apa sih, kamu nepatin janji koq, jadi kamu gk usah minta maaf” balas oik kembali meneteskan air mata
“kka... mu…hhh ja…ngan nnna…ngis” kata debo berusaha untuk memegang wajah oik. Lalu oik menarik lembut tangan debo Dan meletakkannya dipipinya
“deb,, kamu harus janji jangan pergi yah” kata oik. Debo menggeleng lalu melepaskan tangannya kemudian melirik mamanya
“mma… hhh aaa ku tti tip ooikk hhh yah dan ini buaattt kkamu hhh ik, maaf aku gk bisa jagain kkamu untuk selamanya, kasih kalung ini ke orang yang benar-benar kkamu sayang hhh” kata debo sambil menyerahkan kalung yang berliontinkan bulan sabit dan di tengah bulan sabit itu ada bintang. Mamanya mengangguk dan mengambil kalung itu. Lalu sesaat mata debo pun tertutup detak jantungnya melemah hingga akhirnya menghilang
“debo” teriak oik. Dokter lalu masuk memeriksa debo *telat
“maaf bu anak ibu sudah tidak bisa di selamatkan lagi” ucap dokter tersebut.
“dokter bohong kan, dokter pasti bercanda, debo hanya tidur dok, dia belum meninggal kan” kata oik
“saya tidak bohong dek, debo memang sudah meninggal” balas dokter itu lalu keluar
“gk mungkin, gk mungkin kan tante” tanya oik sambil memandang mama debo tatapannya seolah berharap bahwa mama debo akan berkata debo belum pergi
“kamu yang sabar sayang” kata mama debo sambil memegang kedua bahu oik
“debo” lirih oik lalu dia berjalan ke arah debo
“debo bagun, kenapa kamu harus pergi, apa kamu udah gk sayang lagi ama aku” teriak oik sambil menggoyangkan badan debo. Mama debo lalu menghampiri oik dan memeluknya erat, oik membalasnya lalu tangisnya pecah dalam pelukan mama debo
“tt tante hikz,. Kenapa debo ninggalin oik”
“ini semua sudah ditentukan tuhan sayang, kamu yang sabar dan berdoa untuk debo semoga dia ditempatkan di tempat yang layak disisinya”
****
Semua pelayat sudah pulang, pemakaman debo udah selesai, dan di makam debo hanya ada mama debo, oik, dan ketiga sahabat oik, oik masih menangis sambil mengelus-elus nisan debo
“oik ini” kata mama debo lalu menyerahkan kalung itu ke oik. Oik lalu mengambilnya dan menggenggamnya erat
“kalung itu adalah kalung pemberian orang tua kamu sebelum mereka pergi ke new york, orang tuamu bilang kalau debo lah orang yang tepat yang bisa menjagamu, dan bulan sabit itu adalah debo dan bintang itu kamu ik, jadi debo akan menjagamu dia akan menjadi bulan yang selalu menyinari bintang meskipun debo sudah tak di sampingmu lagi tapi cahayanya akan selalu melindungimu ik” jelas mama debo. Oik terdiam
“debo gk akan hilang tante dari hatiku” batin oik air matanya kembali menetes
“aku mau disini, aku yakin debo belum pergi, dan makam ini hanya makam orang yang namanya mirip kayak debo” kata oik
“ik, pulang yah debo bakalan sedih lihat kamu seperti ini” bujuk mama debo
“gk mau tante, tuhan benar gk adil tuhan mengambil semua orang yang kusayangi” kata oik
“tante pulang aja pasti tante kecapean, biar saya yg membujuk oik siapa tau dia mau” kata sivia
“iya tante, tante juga harus menjaga kesehatan” tambah acha
“terima kasih yah” balas mama debo lalu pergi
“debo, aku mau kamu balik Cuma kamu yang aku miliki, hidup ini gk berharga tanpa kamu deb” teriak oik
“ik dengerin, disini ada gw, acha, Dan sivia, lo harus buka mata lo, lo masih punya masa depan, lo masih punya orang yang sayang sama lo, lo pengen kan nunjukin ke bokap ama nyokap lo, kalau lo itu bisa wujutin mimpi lo” bentak ify
“fy jangan pakai emosi, oik lagi sedih” kata sivia
“apa aku gk pantes buat bahagia ah!! Apa aku gk pantes fy” bentak oik sambil menatap ify tajam
“lo pantes ik, lo pantes buat dapetin itu” balas acha
“lalu kenapa debo pergi, orang tua aku udah pergi Dan sekarang debo harus pergi nyusul mereka, aku bareng siapa disini Cuma mereka kehidupan ku, Cuma mereka yang bisa mengerti aku” lirih oik lalu air matanya menetes
“ik, disini ada gw, lo juga punya banyak sahabat, Dan mereka semua adalah kehidupan lo” kata acha sambil menghapus air mata oik
“tapi ik, kalau lo gk nganggep kita semua sahabat lo itu artinya lo buta, lo egois, lo Cuma mikirin diri lo sendiri, kita semua sedih ik, lihat lo kayak gini” kata ify
“ik, pulang yah, lo harus istirahat” bujuk sivia.
“gk, aku mau nungguin debo, pasti nanti bedo bakalan balik” balas oik
“ik, debo udah pergi Dan dia gk bakal bisa balik lagi” kata acha
“debo???” lirih oik
“pulang yah ik” kata sivia. Akhirnya oik mengalah dan balik kerumahnya
Flash On
****
Tak pernah terpikir olehku, tak sedikit pun ku bayangkan kau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Begitu sulit kubayangkan, begitu sakit ku rasakan kau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Di bawah batu nisan kini kau tlah sandarkan kasih sayang kamu begitu dalam
sungguh ku tak sanggup ini terjadi karna ku sangat cinta
Inilah saat terakhir ku melihat kamu jatuh air mataku
menangis pilu hanya mampu ucapkan selamat jalan kasih
Satu jam saja ku telah bisa cintai kamu kamu kamu dihatiku
Namun bagiku melupakanmu butuh waktu ku seumur hidup
Satu jam saja ku telah bisa sayangi kamu dihatiku
Namun bagiku melupakanmu butuh waktu ku seumur hidup di nantiku
****
Sekarang oik udah kelas 2 sma tepatnya XI. Ipa2 di SMA TIRTA NUSANTARA, tapi tetap saja dia tidak bisa melupakan semua tentang debo dan selama debo pergi setiap sekali seminggu dia pasti ziarah ke makam debo, tapi akhir-akhir ini oik udah gk pernah lagi pergi mungkin karna dia sibuk dengan tugas sekolahnya
“pagi anak-anak” sapa bu uci wali kelas XI. Ipa2
“pagi bu” balas murid-murid
“hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk” kata bu uci. Lalu seorang cowo yang cakep, tinggi, putih, masuk ke dalam kelas
“ayo perkenalkan namamu”
“kenalin nama gw cakka kawekas nuraga, lo semua cukup manggil gw cakka, gw pindahan dari smu persada, semoga lo semua bisa bantuin gw supaya gw bisa lebih terbiasa dengan sekolah ini, gw rasa cukup sekian” jelas cakka panjang lebar
“baik cakka kamu duduk disamping alvin, ozy kamu pindah ke samping rio yah”
“iya bu” balas ozy lalu ke belakang tepatnya disamping rio. Lalu cakka segera ke bangkunya yg tepat di belakang bangku oik dan acha pastinya cakka melewati bangku oik dan sempat melirik oik “cantik, manis lagi namanya siapa yah” batinya lalu duduk disamping alvin
“saya harap kalian tdk berkeliaran, karna akan diadakan rapat jadi kalian belajar mandiri saja yah, ibu keluar dulu” kata bu uci lalu meninggalkan kelas. Setelah itu kelas kembali ribut. Lalu tiga cewe menghampiri bangku cakka. Mereka adalah Shilla, cewe yang benci amat ama oik karna menurut dia oik itu gk pantes buat bahagia. Dea, mungkin awalnya dia gk punya masalah ama oik cs tapi setelah dia tau kalau dayat pernah suka ama oik jadilah dia benci banget ama oik dkk. Zevana dia punya masalah ama sivia mereka berdua suka ama cowo yang sama tpi cowo itu milih sivia akhirnya dia benci ama sivia. Sebut saja mereka the beautiful girl. Dan Shilla ketua dari gank tersebut
“hai cakka kenalin aku shilla” kata shilla sambil mengulurkan tangannya ke cakka. Cakka tersenyum namun tak membalasnya
“gw gk biasa bersentuhan ama tangan cewe” bohong cakka lalu memandang oik
“koq dia gk nyapa gw yah, masa ia dia gk mau kenalan ama gw” batin cakka
“hehehe sorry deh kalau gitu” kata shilla lalu menarik kembali tangannya
“gw dea”
“cakka”
“zevana, lo bisa manggil gw zeze”
“ok” balas cakka singkat,lalu cakka memperhatikan oik
“cak, entar ke kantin bareng gw yah” ajak shilla namun cakka tak menghiraukannya
“dan lo mau kan pulang bareng gw” tanya shilla, karna merasa di cuekin akhirnya the beautiful girl meninggalkan bangku cakka
“hai gw alvin” kata alvin sambil mengulurkan tangannya. Cakka tetap diam dan tersenyum akhirnya alvin mengikuti arah pandangan mata cakka
“lo suka oik” tanya alvin cakka pun tersentak
“ng…gk koq” balas cakka
“ow.. gw kira lo suka”
“kenapa lo suka ama dia”
“gk”
“oh iya nama gw alvin” lanjut alvin
“cakka” balas cakka lalu menghampiri oik
“hy gw cakka, nama lo siapa” tanya cakka sambil mengulurkan tangannya
“aku udah tau, dan kayaknya kamu gk penting deh tau nama aku” balas oik lalu berdiri dan di tahan acha
“lo mau kemana ik” tanya acha lalu melepaskan tangannya
“aku mau ke taman bosen aku disini apa lagi kalau harus liat muka dia” balas oik sambil nunjuk cakka lalu pergi. Cakka cengo melihat orang yang dilihat dari luar begitu lembut ternyata di dalam buset dah juteknya minta ampun
“dia emang kayak gitu kka” kata ozy sambil menepuk bahu cakka
“dia jutek kalau ama cowo yang baru dia kenal” tambah rio
“udah banyak cowo yang merana karna dia” tambah ify
“koq bisa” tanya cakka
“dia dulu punya cowo yang sayang banget ama dia, dia perhatian dan cowo itu udah seperti bagian dari oik, dimana ada oik pasti ada cowo itu, tapi sayang cowo itu pergi ninggalin oik untuk selamanya” jelas acha
“dia pergi dengan cara tragis, motornya hancur lebur, wajahnya setengah hancur, tapi anehnya disaat-saat terakhirnya dia sempat sadar dan mengucapkan selamat tinggal buat oik” sambung sivia
“debo, dia adalah orang yang sangat berharga buat oik, hanya debo yang mampu buat oik tersenyum saat orang tua oik pergi” tambah ify
“maksud lo, orang tua oik udah” tanya cakka menggantungkan kalimat akhirnya
“yah orang tua oik udah pergi semenjak oik kelas 6 sd, dan hanya debo yang mampu membuat oik semangat, tersenyum, dan mampu menjalani hidup tanpa ayah bundanya, 9 tahun lebih debo dan oik bersama mereka udah seperti prangko ama surat gk bisa dipisahin, dan kepergian debo membuat oik seolah tak bersemangat hidup lagi, udah berapa kali acha, ify, dan sivia membujuk oik agar bisa melupakan sosok debo tapi tetap saja oik gk mau, dia pernah sekali mencoba untuk bunuh diri tapi untung di tahan oleh iel orang yang juga suka ama oik” jelas alvin panjang lebar
“tragis banget kisah cintanya oik” balas cakka
“jadi kalau lo suka ama oik, gw bakal bantu lo buat bujuk dia untuk mau melupakan debo, asal satu lo harus janji gk bakal ninggalin oik, karna bagi oik cinta itu menyakitkan, manis di awal dan pahit di akhir” kata ozy. Cakka terdiam
“cak” kata alvin sambil menepuk bahu cakka
“dimata oik itu CINTA adalah Cerita Indah Namun Tiada Arti” lanjutnya
“koq bisa”
“seperti yang dikatakan ozy tadi bagi oik cinta itu menyakitkan, manis di awal dan pahit di akhir, dulu dia orang yang sangat sempurna meskipun tanpa orang tua karna debo menutupi segala kekurangan oik, debo memberikan seluruh kasih sayangnya kepada oik, namun siapa sangka seorang oik yg dikenal adalah seorang periang bisa berbalik 180 derajat setelah debo pergi meninggalkannya” jelas ify
“dulu saat oik bertemu dengan debo dia sangat bahagia namun sayang disaat debo pergi oik sedih, semua kisah manis yg pernah dia ukir, berubah menjadi pahit saat orang yg dia sayangi pergi” tambah acha
“ok demi kalian semua gw bakalan buat oik tersenyum lagi karna bisa dibilang gw jatuh cinta pada pandangan pertama” balas cakka.
“semoga lo nepatin kata-kata lo cak” kata rio. Cakka mengangguk
****
Didalam kelas hanya ada cakka Dan oik. Cakka lalu menghampiri oik yang sedang membereskan bukunya
“ik, pulang bareng yuk” kata cakka
“aku gk butuh tumpangan kamu, lagipula aku dijemput ama supir aku” balas oik lalu berdiri Dan pergi
Cakka mengalah ia tak ingin memaksan oik
“jujur aja baru kali ini gw ketemu ama cewe cantik tapi beuh juteknya minta ampun” batin cakka
****
6 bulan berlalu setiap hari cakka selalu berusaha mendekati oik namun sayang cakka juga slalu gagal dan selama dia mendekati oik dia juga selalu kena marah ama oik, tapi cakka gk pernah putus asa buat ngeluluhin hati oik
Oik sedang duduk di bawah pohon rindang menatap lurus ke depan. Tidak lama kemudian cakka datang menghampiri oik Dan duduk di samping oik
“hai kenapa lo gk ke kantin” tanya cakka
“gk laper”balas oik lalu berdiri Dan mencoba untuk pergi lalu tangannya di tahan oleh cakka
“kenapa sih lo benci banget ama gw” tanya cakka lalu melepaskan tangan oik. Oik tertunduk
“koq lo gk jawab” tanya cakka lagi
“karna aku percaya kalau debo bakal balik ke aku”
“ik, debo udah pergi, plis lupain dia, lo masih punya banyak sahabat, lo harus jalanin hidup ini kayak waktu debo masih hidup, lo harus kembali menjadi oik yang ramah, oik yang periang, oik yang selalu senang kayak waktu debo ada di samping lo, lo harus lihat di sekitar lo ik, lo punya banyak orang yang sayang ama lo, lo gk boleh putus asa dengan kepergian debo” jelas cakka. Oik terdiam
“ik kamu harus tetap semangat kamu masih punya masa depan, kamu harus jalani hidup ini sama seperti waktu ayah bunda kamu hidup, masih banyak orang yang sayang sama kamu, kamu gk boleh putus asa dengan kepergian ayah bunda kamu”
“debo, apa kamu debo cak, debo orang yg selalu menyemangatiku dan itu kamu cak, kamu debo” batin oik
“buka mata lo ik, disini banyak yang sayang ama lo, termasuk gw, gw pengen lihat lo seneng, gw pengen lihat lo itu semangat, ok ik gw terima kalau lo gk bisa nerima gw disisi lo sebagai pengganti debo, tapi satu yang gw mau dari lo, lo harus bangkit, lupain masa lalu lo yang begitu menyakitkan, gw yakin semua sahabat lo mau kalau lo kembali tersenyum” lanjut cakka
“kamu gk bisa ngerti posisi aku cak” balas oik
“satu lagi aku minta ama kamu jangan pernah ganggu aku lagi” lanjutnya lalu pergi
“marah lagi deh” lirih cakka
“emangnya orang yang namanya debo itu kayak gimana sih sampai bisa buat oik jadi jutek ama cowo, cowo ganteng lagi” batinnya narsis
****
Oik sedang duduk tertunduk sambil memeluk kedua lututnya di balkon kamarnya
“debo kamu lagi apa disana, kamu mau kan balik kesini lagi, deb disini aku sendiri aku butuh teman dan itu kamu deb” kata oik
“deb sekarang aku butuh kamu banget, plis deb balik, aku akan selalu setia nunggu kamu sampai kapanpun, Dan aku gk akan pernah berhenti berharap buat kamu kembali” lirihnya.
“berat buat lupain kamu deb, susah buat hapus kenangan kita, Dan sulit bagiku ngukir kisah baru bersama orang lain termasuk bareng cakka” lanjutnya. Lalu seseorang mengelus lembut rambutnya
“oik” kata orang itu
“kayaknya aku kenal suara ini” batin oik lalu mendongakkan kepalanya
“debo???” tanya oik. Orang itu mengangguk. Oik lalu memeluknya erat, debo membalas pelukan oik
“kamu balik, dan kamu gk bakal ninggalin aku kan deb” kata oik lalu air matanya menetes. Debo yang merasa kalau bajunya basah lalu bertanya
“kenapa kamu nangis, kamu gk seneng aku balik” tanyanya sambil mengelus rambut oik. Oik menggeleng pelan
“lalu kenapa”tanyanya lagi
“aku seneng kamu balik deb, kamu janji kan gk bakalan pergi” balas oik
“aku kesini ik Cuma mau bilang sesuatu ama kamu” kata debo. Oik lalu melepas pelukannya. Debo menghapus sisa air mata oik
“apa itu deb” tanya oik
“kamu mau kan lupain aku”
“aku udah coba deb, tapi aku gk bisa kamu terlalu sulit untuk di lupakan”
“aku yakin kamu mampu, jangan buat orang lain sakit hati ik, kamu masih punya masa depan dan kamu gk bisa jalanin itu semua kalau sendiri dan lagipula banyak orang yang sayang sama kamu dan mereka mau lihat kamu kembali semangat seperti waktu aku masih ada di sampingmu”
“debo tapi aku…”
“ik, aku tau semua itu berat, tapi kalau kamu udah biasa hidup tanpa aku, kamu pasti senang dan kamu akan lebih bahagia ik”
“deb aku gk mau lupain kamu, gk mau deb”
“ok kamu boleh ingat terus ama aku, tapi kamu gk boleh anggap kalau aku masih ada Dan akan kembali ke hidup kamu, karna aku udah pergi ik Dan aku gk bisa kembali lagi ik buat kamu”
“hu.. hu..” oik mulai menangis
“kamu kenapa nangis ik” tanya debo lalu menghapus air mata oik
“a.. aku sayang ama kamu deb” balas oik, debo lalu menarik oik ke dalam pelukannya
“aku juga sayang ama kamu ik, kamu pasti bisa ik hidup tanpa aku, Dan kamu pasti bisa dapat cowo yang lebih baik dari aku Dan dia akan selalu ada di samping kamu” kata debo
“kamu jangan nangis lagi yah” lanjut debo
“kamu janji deb gk akan lupa ama aku” kata oik
“aku janji ik” balas debo
“ik, udah malem di luar dingin yuk masuk sekalian kamu juga tidur” lanjut debo lalu melepaskan pelukannya Dan membawa oik kedalam kamar oik lalu merebahkan diri di kasur
“kamu tidur yah, besok kamu sekolah” kata debo sambil menyelimuti oik
“iya” balas oik
“jangan nangis lagi” kata debo sambil menghapus sisa air mata oik. Oik pun mulai terlelap debo lalu mencium kening oik
“selamat malam ik, semoga besok kamu akan bisa lupa ama kamu dan bisa baik ama cakka karna aku yakin cakka lah yang terbaik untuk kamu” kata debo lalu pergi
****
“debo, gimana kabar kamu, maaf deb akhir-akhir ini aku gk jengukin kamu soalnya aku banyak tugas sekolah dan terimah kasih semalam kamu udah mau hadir di mimpiku” kata oik sambil mengelus nisan debo
“deb aku mau cerita ama kamu soal cakka, dia itu mirip banget ama kamu, dia baik, dia juga gk ada bosen-bosennya dekatin aku, sama persis kayak kamu dulu, tapi aku masih belum bisa lupa ama kamu Dan lupain semua kenangan kita”lanjutnya
“jadi ini yang dilakuin oik kalau ke makam debo, berbicara sendiri, menceritakan semua apa yang baru saja dia alami kepada debo” batin seseorang yang bersembunyi dibalik pohon
“deb aku pulang yah, udah mau sore entar bi sumi nyariin” kata oik lalu berdiri. Dan mulai berjalan ke arah pintu keluar namun
“ah‼‼ To..bb ” teriak oik lalu mulutnya dibekap oleh seseorang dari belakang
“hust... jangan ribut” kata orang itu lalu melepaskan tangannya dari mulut oik
“kamu mau ngapain aku” tanya oik jutek pada orang itu
“gw gk bakal nyakitin lo koq”
“lalu kamu mau apa, aku gk bisa lama-lama disini, aku mau pulang”
“mau gw anter pulang” tawar orang itu. Oik lalu berjalan meninggalkan orang itu
“ik, plis kali ini aja” pinta orang itu
“cak, aku gk butuh tumpangan dari kamu, lagipula rumah aku deket koq dari sini” balas oik. Ternyata orang itu cakka
“emang rumah kamu dimana” tanya cakka
“what??? Kamu” batin cakka
“lo gk perlu tahu”
“ik, plis gw janji ini terakhir kalinya gw deketin lo, mau yah ik” pinta cakka dengan wajah polos. Oik tampak berpikir
“hehehe cakka lucu deh kalau lagi masang wajah polos” batin oik
“plis kali ini aja” kata cakka memohon
Komentar
Posting Komentar
Silahkan isi kotak putih di bawah ini