Antara Cinta dan Janji Persahabatan (part 14)

****

Rio dan ozy baru saja pulang. Rio menghempaskan tubuhnya ke sofa sedangkan ozy pergi ke kamarnya

“ternyata selama ini alvin deket sama idolanya. sivia” kata rio

“emang iya. Peratuan dihilangin karna alvin ketahuan habis jalan ama sivia” balas cakka

“ah! Jalan ama sivia” tanya rio

“iya, jdi lo belum tau”

“gw tau baru aja, pas lo bilang. Hm, koq bisa yah si alvin gk pernah ketahuan”

“tau tuh”

“oh iya kka. Lo kenal ama oik, acha, sivia, sama agni” tanya rio

“iya, emangnya kenapa?”

“koq bisa sih lo kenal mereka”

“awalnya sih gw cuman kenal oik, trus ketemu sama acha di parkiran lagi berantem ama ozy, habis itu sivia gw tau dari alvin, agni gw tau dari oik”

“kalau ify sendiri?”

“gw juga tau dari oik. Kenapa sih?”

“masa yah tadi dirumah ify, sih ozy tuh couple-in gw sama ify, alvin sama sivia, dia ama oik, dan acha mau sama lo”

“ah ozy ama oik??” tanya cakka kaget. Rio jadi heran

“iya” jawab rio

“tapi koq lo sekaget itu?” tanya rio

“ah gpp. Gw kaget aja”

“lo suka yah sama oik”

“jujur gk yah” batin cakka

“gk yakin aja gitu ozy suka sama oik. Padahal mereka baru satu kali ketemu, beda ama acha yang mungkin sering ozy temui”

“tapi mereka aneh kka, sivia bilang setiap mereka ketemu pasti selalu berantem, emang mereka punya masalah apa sih, koq segitu bencinya”

“alvin bilang sih, waktu main futsal, si acha nendang bola kemukanya ozy bukan ke gawangnya. Dan juga awal mereka bertemu tuh di toilet. Ozy nabrak acha sampai acha jatuh”

“wah pantes aja gk pernah akur. Setiap ketemu pasti selalu bikin masalah”

“makanya acha dan ozy saling mengejek. Nyebelin, rese, dan selalu bikin sial”

****

2 hari telah berlalu. Sekarang oik berada di airport untuk kembali ke indonesia, ia belum memberitahu kepada cakka soal ini, bukannya lupa tapi sengaja. Mungkin mau ngasih surprise untuk cakka

“bunda aku berangkat dulu yah” pamit oik sambil mengecup tangan bundanya

“kamu hati-hati yah” pesan bunda oik

“iya bun” balas oik lalu menoleh ke arah deva

“aku mau pulang. Kalau aku liburan, aku pasti kesini kalau ada waktu” kata oik. Deva lalu memeluknya, oik balas memeluk deva

“oik, I want you know someone” kata deva

“what??” tanya oik

“I LOVE YOU” bisik deva. Oik terperangah. Lalu melepas pelukannya

“deva?”

“aku tahu kau sudah memiliki seseorang dihatimu. Aku tak butuh jawabanmu, aku hanya ingin kau mengetahui hal itu”

Oik tersenyum lalu menepuk bahu deva “maaf dan terima kasih. Maaf karna aku tak memberimu jawaban. Terima kasih telah jujur. Deva masih banyak gadis yang pantas untuk jadi kekasihmu, aku hanya pantas jadi sahabatmu” kata oik. Deva tersenyum

“aku pergi” pamit oik sambil melambai lalu berjalan ke arah pesawat

“hati-hati sayang” pesan bunda oik lagi

****

Sivia baru saja mendapat pesan dari oik yang isinya oik sudah kembali ke indonesia, ia pun keluar dari kamarnya dan mencari ketiga sahabatnya di ruang tengah

“eh oik udah ninggalin paris” kata sivia

“kapan?” tanya agni

“baru aja, tapi dia bilang kalau udah sampai pasti bakal sms” balas sivia

“hm,,, yaudah kalau gitu kamu ke supermarket soalnya bahan makanan habis” kata agni

“ok. Yuk fy” ajak sivia. Ify pun beranjak. Lalu merekapun pergi ke supermarket

****

@airport

“oik” panggil acha ketika melihat oik, oik pun menoleh ke sumber suara

“acha” balas oik sambil melambai lalu acha, dan sivia pun berlari ke arahnya

“ah oik, kangen niih sama kamu” kata acha sambil memeluk oik, oik membalas pelukan acha. Lalu melepasnya

“aku juga kangen sama kalian” balas oik lalu memeluk sivia

“oh iya ik, mana oleh-olehnya”

“yee acha. Oleh-oleh aja yang dipikirin. Bersyukur kek aku sampai dengan selamat” kesal oik

“iya nih acha. Yaudah ik, balik. Ify udah masak” ajak sivia lalu membawa troli oik

“kangen ama indonesia” gumam oik. Acha pun menoleh ke arahnya

“dasar kamu ik, baru seminggu juga kamu di paris, udah kangen. Cinta indonesia banget sih”

“iya dunk. Aku kan cinta tanah air”

“eh udah jangan berantem” lerai sivia.

1 jam kemudian mereka pun sampai dirumah-kebetulan lagi macet jdi lama sampainya-

“malam ik” sapa ify dan agni

“malam. Wah agni udah mulai feminin nih” tanya oik yang melihat agni dengan rok mininya yang berwarna biru

“kamu ik baru juga datang udah cari masalah”

“hahaha soalnya udah lama gk becanda ama kalian semua”

“wah ik. Habis pindahan, barangmu banyak banget?” tanya ify yang melihat koper-koper oik yang super besar

“hehehe, hadiah dari bunda untuk kalian”

“yes ada oleh-oleh” seru acha

“udah ah oik pasti lapar. Makan yuk” ajak ify

“yuk” mereka lalu menuju meja makan

Setelah selesai makan, oik masuk ke kamar untuk istirahat, sedangkan acha Dan yang lain kecuali agni sibuk membongkar salah satu koper oik

Oik melirik jam tangan pemberian kakaknya yang mirip ama jam tangan milik cakka.

“jam 9”

Oik menghela napasnya “hhh surprise batal” lirihnya

“hm… cakka lagi ngapain yah?” batin oik lalu menjatuhkan tubuhnya ke ranjangnya yang empuk

“mau telpon, aku ngantuk banget. Tapi kalau aku gk ngasih kabar ntar ngambek”

“sms aja deh” lanjut oik lalu meraih ponselnya dan mengirim pesan singkat pada cakka

To : My Prince

Bzk kmu mau kmna??

.send

From : My Prince

Gk kemana-mana koq!

Kmu mau datang yah?

Jam brapa aku jemput?

To : My Prince

Kirain kmu ad acara?

Ak gk jdi balik… sabar yah :P

From : My Prince

Yah koq gitu sih ik!

Trus kenapa nanya?

To : My Prince

Ak betah dsini. ad tmn lama. Ckep lgi

Ak nanya aja. Coz tadi sivia sms.

Dia bilang mau ke toko buku, tapi gk ada yang nemenin katanya alvin sibuk

Yaudah sivia kan udah agak kenal sama kamu, siapa tau aja dia mau kalau dianter kamu

From : My  Prince

Tpi cakep-an mana. Ak or tmanmu itu

Emangnya ak ini tukang ojeknya sivia apa?

Aku tuh cuman boleh anter jemput kamu!

To : My Prince

Yah teman ak lah

Udah seminggukan kmu gk anter jemput aku?

Jdi sekarang bantuin teman aku!

From : My Prince

Gk percaya ah. Masa’ Cakka Kawekas Bieber, ada yang mengalahkan

Gk ah! Ntar alvin marah

Lagian juga sebenarnya besok aku dan yang lainnya mau ke GOR

To : My Prince

Huh!!! Gk usah ngaku-ngaku saudaranya justin deh. Muka mu itu jauh beda dengan muka justin

Ke GOR nya kan kalau sore

From : My Prince

Emang! Aku tuh jauh lebih cakep dari justin hehehe

Paginya aku mau tidur!

To : My Prince

Ketularan narsis-nya ozy yah?? ckckck

Och yaudah deh. Thanks yea ank ilang

From : My Prince

Gk deh. Oik-ku, aku itu gk narsis.

Itu kan fakta!

To : My Prince

Fakta klau justin lebih cakep dri kmu

From : My Prince

Ckckck oik

Matamu udah siwer yah. Gk bisa bedahin, mana cakep mana gk

To : My Prince

Iya deh kmu lebih cakep dari justin

Itu juga kalau justin-nya bobo

Klau justin bangun dia masih lebih cakep dari kmu :)

Udah dulu yah

Ak mau bobo dulu

Nice dream yeah

From : My Prince

Nice dream too :D

****

Pagi hari…

@oik dkk’s home

Setelah selesai sarapan, oik, sivia, ify, agni dan acha berkumpul di ruang tengah

“pada pake baju baru nih?” tanya oik

“iya dunk apalagi ini merek ternama” kata acha

“oh iya ik gimana paris? Enak gk tinggal disana?” tanya acha

“kayak kamu gk pernah kesana aja cha” balas oik tanpa menjawab pertanyaan acha

“yah itukan udah dari empat tahun yang lalu mungkin paris udah berubah”

“paris gk berubah tuh,. Sama sekali gk” balas oik

“cha, percuma nanya ke oik tentang paris. Sekalipun diparis gedungnya berdiri di atas lautan. Bagi oik tetap biasa dan tak berubah” kata sivia

“lha koq gitu?” tanya acha. Oik diam

“iyalah bagi oik kan paris berubah kalau menara eiffel berdiri tepat disamping rumahnya” balas ify

“kenapa gk rumah oik aja yang pindah ke samping menara eiffel”

“emang bisa?”

“gk!”

“emang yah kamu cha! Gk salah kalau ozy merasa sebal berada didekat kamu” ledek agni

“ih koq belain ozy sih. Yang sahabatmu itu siapa sih?  Aku atau ozy”

“kamu, tapi aku juga gk belain ozy koq. lagian agni cuman bilang pantes ozy merasa sebal berada didekatmu karna kamu emang nyebelin” kata oik

“kalian belum tau sih gimana ozy itu. Kalau kalian ketemu ama ozy pasti kalian juga akan merasa sebal”

“tiga hari yang lalu udah” balas ify

“Dan ozy gk nyebelin koq” tambah agni

“kalian pada suka sama ozy?”

“suka!!!”

“ah??”

“suka lihatin aja. Soalnya senyumnya indah” lanjut ify

“iya lagipula nyesel lho nolak cowok seimuet dia” tambah sivia

“apalagi dengan senyum malaikatnya” tambah agni

“dan kemampuannya dia” tambah oik. Keempat sahabatnya menatapnya

“kemampuan ozy apa?” tanya keempat sahabatnya. Lalu oik, sivia, ify, Dan agni menatap jail ke arah acha. Acha yang sadar lalu buang muka

“ih masa’ sih cowok kayak dia punya kemampuan” kata acha meremehkan dan juga menyembunyikan rasa ingin tahunya

“ozy itu jago main gitar, suaranya bagus. dan hebat main futsal”

“koq kamu bisa tau semua ik. Deket ama dia”

“bukan dia tapi temannya”

“waduh cha. Kalau aku jadi kamu yah, aku gk akan benci ozy, dan aku akan merubah sikap, agar terlihat baik didepannya” kata sivia

“mata kalian pada siwer yah. Cowo asli nyebelin kayak gitu koq dibilang hebat, suaranya bagus, trus hebat main futsal”

“ada satu yang gk kamu ralat” kata agni

“apaan” tanya acha

“fakta bahwa dia itu imuet, dan senyumnya kayak malaikat” balas agni. Acha jadi bingung harus jawab apa

“yah itu juga” kata acha

“itu juga apa” goda oik

“yah itu juga gk termasuk......... dalam sifat ozy” kata acha berbohong

“bohongmu kelihatan cha” kata oik dan ify. Mereka lalu saling pandang. Acha menelan ludahnya

“mampus aku, mereka berdua kan ahli banget kalau introgasi orang” batinnya

“tau ah gelap!” acha pun ngambek lalu pergi ke kamarnya

“cha gk lagi mati lampu. Matamu rusak yah” ledek oik

“serah deh” balas acha

“hahaha acha. Awas lho benci tuh bisa jadi cinta” teriak sivia

“itu menurut kalian. Aku sih gk percaya” balas acha setengah teriak

“oh iya ik, kamu deket sama temennya ozy yang mana? Cakka atau yang satu itu” tanya sivia

“woo sivia udah kenalan yah ama sahabat-sahabatnya alvin” ledek oik yang agak keceplosan

“koq tau sih kalau cakka tuh sahabat alvin, aku kan cuman bilang sahabat ozy” tanya sivia

“waduh! Aku lupa ternyata belum ada yang tau kalau aku dekat dengan cakka” batin oik

“yah karna aku tau kalau alvin itu sahabat ozy” kata oik

“och gitu…”

“jadi siapa temannya ozy yang deket sama kamu”

“tinggal cakka nih. Kalau obiet, pasti agni kaget. Cakka kan pernah bilang, satu lagi sahabatku dekat dengan sahabatnya. Dan yang tersisa tinggal agni” batin oik

“sebenarnya… aku deketnya sama cakka. Kan waktu itu aku pernah bilang. Kalau aku cuman kenal cakka bukan ama ozynya karna cakka selalu sms aku. Aku jadi nanya-nanya ama dia tentang ozy”

“och gitu”

“iya” balas oik

“jadi ik kamu tau semua sahabat cakka” tanya ify

“iya”

“termasuk rio”

“hm…”

“terus yang satu lagi namanya siapa”

“yang satu lagi namanya obiet”

“ah! Obiet” seru agni. Semua menatapnya

“kenapa ni” tanya ketiga sahabatnya. Agni menggeleng

“obiet itu sahabat mereka. Sedangkan obiet pernah punya peraturan di persahabatannya. Artinya dulu alvin punya peraturan itu, Dan dulu juga rio gk dibolehin pacaran” batin agni tak percaya

“haters cowo dekat ama haters cewe. Eh salah, Lebih tepatnya mantan” lanjut agni dalam hati

“terus kenapa sekaget itu” tanya ify berusaha mencari kebohongan di wajah ify. Oik sih santai saja soalnya dia kan sudah tau kenapa agni sekaget itu. Agni lalu mengalihkan pandangannya ke tv

“tuh lihat di tv kecelakaan pesawat 400 orang tewas. Padahal penumpangnya cuman 200 orang” kata agni ngasal

“ah ada-ada aja kamu ni. Mana ada pesawat penumpangnya cuman 200 tapi yang tewas 400” balas ify

“penumpangnya emang 200 tpi pesawatnya nabrak apartemen jadi apartementnya rubuh, yang didalam apartement itu dihuni oleh 170 jiwa. Dan karna bagian belakang/ekor pesawat jatuh ke jalan, yang pada waktu itu pengguna dijalan ada 30 orang dan semuanya tewas. Jadi jumlahnya 400” jelas agni makin ngawur

“agni kalau ngeles ternyata lucu juga” gumam oik. Sivia menoleh ke arahnya

“apa ik?” tanya sivia

“ah gpp”

“och”

“oh iya ni nanti sore kamu mau ke GOR” tanya oik

“iya. Kenapa?”

“aku ikut yah. Mau lihat kamu main basket” kata oik

“tumben amat ik”

“iya nih aku pengen banget lihat kamu, penasaran gimana sih kamu kalau lagi main. Soalnya kalau kamu kejuaraan aku gk pernah pergi”

“kamu juga sih kalau aku kejuaraan kamunya malah asyik baca komik dirumah”

“maka dari itu aku mau lihat kamu latihan”

“yaudah ntar sore. Mungkin setelah asar”

“sip”

****

Sore harinya. Oik, acha, dan agni pun pergi ke GOR. Acha ke lapangan futsal, sedangkan oik dan agni ke lapangan basket

“aku lihat kamu disini yah ni” kata oik sambil duduk disalah satu bangku

“oh ok” balas agni lalu menyimpan tas disamping oik, lalu bergabung dengan temannya

Oik mengedarkan padangannya ke lapangan basket khusus untuk pria. dan menemukan seseorang yang ia cari sedang mendrible bolanya

“hm… cakka keren banget mainnya. Dia Kenapa gk main di timnas basket aja. Postur tubuhnya juga bagus tinggi walau sedikit ndut” batin oik  terus memperhatikan cakka. Lalu cakka memasukkan bola ke dalam ring dari titik yang cukup jauh

“waw… hebat, benar-benar hebat cakka” kagum oik. Lalu sosok itu tak sengaja menoleh ke arah bangku di pinggir lapangan dan menemukan seseorang yang sedang memperhatikannya oik pun tersenyum melihat cakka, sedangkan cakka memiringkan kepalanya

“kayak oik? Tapi bukannya oik di paris” batin cakka lalu mengalihkan pandangannya dan kembali bermain

“pasti dia bingung” gumam oik kembali memperhatikan cakka.

“itu pasti obiet” batin oik yang melihat cakka menerima bola dari sahabatnya

60 menit bermain, cakka berjalan ke arah bangku, oik menghampirinya dan duduk disamping cakka yang sedang meneguk air mineral

“hai. pa kabar anak ilang?” sapa+tanya oik. Cakka agak tersedak, lalu meletakkan botolnya dan menoleh ke sampingnya

“hai.” Balas cakka santai lalu menatap lurus kedepan

“eh tunggu dulu dia tadi bilang apa? Anak ilang? Bukannya cuman oik yang tau nama itu?” batin cakka lalu menoleh dengan cepat ke arah oik

“udah lupa yah sama aku” kata oik.

“OIK???” tanya cakka

“bukan, tapi peri kecil. Iyalah aku oik gimana sih?” balas oik pura-pura ngambek

“aduh maaf ik, tadi aku cuman sepintas lihat kamu”

“cuman lihat sepintas atau kamu udah punya cewe baru jadi udah lupa ama wajah aku”

“yee oik ngambek deh… sumpah deh aku gk bohong”

“huh” oik memalingkan wajahnya.

“oik, jangan ngambek yah. Ntar dilihat orang, kan gk enak”

“biarin :P” cakka lalu mencubit kedua pipi oik

“ih cakka sakit tau”

“makanya jangan ngambek”

“eh tapi ik, tadi aku cubit kamu sakit yah?”

“gk tapi enak! Iyalah sakit, gimana sih”

“berarti aku gk mimpi”

“yang bilang mimpi siapa”

“yah kan semalam kamu bilang gk jadi balik ke sini. Tapi ini koq udah ada, nungguin aku main basket lagi, kayak mimpi”

“semalam itu bohong, cuman mau ngetes kamu hehehe” balas oik. Cakka lalu mengelitiki oik

“Ih kamu yah”

“hahaha cakka udah donk. Tuh temanmu masih main kamu juga kesana gih” pinta oik

“gk ah aku capek. Aku kan juga lagi rindu ama princess ku” kata cakka manja lalu merangkul oik. Oik melepas rangkulannya

“cakka ini tempat umum”

“iya deh” ucap cakka pasrah

“emang kamu gk kangen ama aku ik”

“gk tuh. Disana kan ada cowo cakep”

“yah lebih cakep dari aku kan”

“tuh tau”

“katanya betah disana koq balik kesini sih”

“gk suka nih kalau aku ada disini”

Cakka mengangkat bahunya “yaudah aku pergi” kata oik pura-pura ngambek lalu beranjak. Cakka menahan lengan oik

“aku emang gk suka kamu ada disini. tapi aku seneng kamu ada disini” kata cakka. Oik kembali duduk

“masa’ sih”

“iya”

“aku juga kangen koq sama kamu” lirih oik dan cakka tak mendengarnya

“apa ik?”

“gpp”

“oh iya kka. aku punya sesuatu buat kamu”

“apa ik”

“ada deh, kan kejutan! Kalau aku kasih tau ama kamu bukan kejutan dunk”

“terus mana kejutannya” tanya cakka. Oik lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya

“nih” cakka pun membuka kotak tersebut Dan mengambil isinya “medallion” lirih cakka lalu menatap oik. Oik tersenyum

“star??” tanya cakka

“kamu suka lihat bintang bukan”

“iya”

“aku ingin kau seperti bintang. Selalu bersinar dengan terang. Bahkan aku ingin kau mengalahkan sianr bintang. Aku ingin kau selalu bersinar walau badai datang menerpamu”

Cakka tersenyum “makasih ik” oik balas tersenyum

“Oik” panggil agni. Oik menoleh

“aku balik duluan yah kka” pamit oik

“hati-hati” pesan cakka. Oik mengangguk lalu menghampiri agni. Cakka lalu menyimpan medallionnya di dalam tas. Lalu kedua sahabatnya pun menghampirinya

“tadi siapa ik” tanya agni

“teman sma aku” jawab oik

“och”

“mau balik sekarang”

“iya ik takut nanti macet”

“inikan minggu”

“yah besok hari senin, jadi semuanya udah pada pulang dari wekeend”

“terus acha mana”

“dia udah ada diparkiran”

“yuk”

Oik Dan agni pun berjalan diparkiran

diparkiran

“hai agni”  sapa seseorang lalu menghampirinya

“hai biet” balas agni

“hai semua” sapa obiet pada oik dan acha

“hai” balas oik dan acha

“pasti obiet”

“oh iya kenalin. Ik, cha. Ini obiet. Obiet kenalin ini sahabatku”

“obiet”

“oik”

“obiet”

“acha”

“dia cowo kamu ni” bisik acha

“obiet ini nantinya teman satu kampus ku” jawab agni

“och”

“oh iya nih mau balik bareng” tanya obiet. Agni menatap kedua sahabatnya. Oik lalu menyenggol acha. Tapi sayang acha tak mengerti

“kenapa ik” bisik acha

“kita balik duluan” balas oik juga berbisik

“gimana yah biet aku ama sahabatku nih gk enak”

“obiet” panggil cakka lalu menghampiri obiet. Obiet menoleh

“kenapa?” tanya obiet saat cakka sudah berada disampingnya

“cakka?” tanya acha yang melihat cakka. Tpi cakka hanya tersenyum pada oik

“oh hai. Acha” balas cakka akhirnya

“jdi lo namanya cakka” tanya agni

“iya koq lo tau sih?” tanya cakka balik. Obiet memiringkan kepalanya

“koq udah pada kenal sih” tanya obiet

“aku sih kenal cakka cuman nama. Kalau acha dia pernah nabrak cakka dan ngira kalau cakka itu JB. Kalau oik sendiri” jelas agni mengantungkan kalimat akhirnya

“kalau gw kenal ama cakka udah lama. Tapi dekatnya Mungkin setelah peraturan yang dibuat oleh obiet dihilangkan”

“bukannya waktu itu kamu di paris ik” tanya agni

“koq kamu bisa tau” tanya oik                                                                                               

“keceplosan” batin agni

“yah, obiet ngabari aku” balas agni

“och” oik lalu memandang cakka. Cakka pun memandangnya, bagai berkomunikasi dengan  isyarat caik pun tersenyum jail

“kacang,,,kacang,,, discount. 1 karung gocap discount 30%” kata acha yang merasa dikacangin. Keempat orang tersebut tertawa

“acha ngambek nih?” tanya oik to the point

“ua ah gelap” kata acha lalu masuk ke dalam mobil

“oh iya kka. Kenapa tadi manggil”

“yang lain pada nyariin. Nanya lo mau pulang belakangan atau bareng-bareng”

“see you kka. Aku pergi yah. Dan agni kamu boleh pulang ama obiet. Jarang-jarang kamu jdi cewe asli yang senang jalan berdua ama cowo” pamit oik setengah meledek lalu masuk kedalam mobil

“yaudah gw duluan yah biet” pamit cakka lalu pergi

Obiet menggenggam tangan agni, agni menatapnya bingung

“yuk” ajak obiet. Agni menurut tanpa melepas genggaman obiet

“aku koq deg-deg an yah” batin agni

“obiet kan cuman sahabat aku” lanjutnya dalam hati

“aneh kenapa aku harus genggam tangan agni, agni kan bisa jalan sendiri” batin obiet

****

bersambung,,,,,,

habis baca jangan lupa tinggalin uneg-uneg kalian di kotak komentar dibawahnya

thank's buat yang udah mau baca